Langsung ke konten utama

Menjadi pahlawan di zaman Now



Nama                    : Devi Imron Rosadi

Nim                        : 21086030038

Prodi                     : PAI  C

Mata Kuliah        : Tafsir

Tugas                    : Ke 7

 

Menjadi pahlawan di zaman Now

 

Hari ini tepat 75 tahun yang lalu Bung Tomo mementikkan "Takbir" Yang menggelora dalam perjuangan melawan penjajah yang terkenal dengan 'arek-arek suroboyo', tepat hari ini juga kita sebagai warga negara terlebih yang berada dalam dunia pendidikan sudah selayaknya untuk menghormati jasa para pahlawan dengan mendoakan dan mengambil 'ibroh untuk perjuangan dan semangatnya dalam mencintai NKRI.

 

10 november pun di catatkan dalam sejarah indonesia sebagai hari pahlawan, rasa syukur atas nikmat kemerdekaan ini kami pun di pondok pesantren terpadu Al-Multazam mengadakan acara coffe day SDM dengan mendoakan jasa-jasa pahlawan termasuk founding father yayasan ini dengan langsung di pimpin al-fatihah oleh ketua yayasan pendidikan Islam Al-Multazam HK.

 

Di tengah panasnya cuaca pagi ini, panas juga semangat ukhuwah yang di bangun antara AM 1 dan AM 2 tentunya semangat jiwa-jiwa pahlawanlah yang menguatkan hal itu semua, bagaimana bisa mereka berjuang siang malam sementara kita melawan panas sebentar saja tidak kuat? Padahal panasnya pagi hari sangat baik untuk kesehatan tubuh kita, itulah hal pertama yang disampaikan mudir sebagai pembuka dalam isi taujihnya.

 

3 kisah heroik dalam perjuangan penyebaran Islam di mulai pada zaman Rasulullah sampai kepada sahabat, yaitu diantaranya yang terkenal ketika pembebasan kota Mesir pada zaman Umar bin Khatab, beliau memerintahkan Amr bin Ash untuk memimpin pasukan yang berjumlah 2 ribu orang. Surat dari khilafah umar kepada Amr bjn Ash "Apabila suratku sampai kepadamu sebelum engkau memasuki Mesir, maka kembalilah. Tetapi jika engkau sudah memasukinya, lanjutkanlah dengan keberkahan dari Allah," . Amr bin ash pun meminta pasukan lagi 4ribu orang akan tetapi Umar hanya memberikan 4 orang saja yaitu : Zubair bin Awwam, Ubadah bin al shamit, al-Miqdad bin al-Aswad dan Maslamah bin Makhlad.

 

Kedua, kisah khaulah binti Azwar seorang wanita tangguh yang mampu mengoyak-oyak pasukan musyrikin dan banyak yang mati dengan pedangnya di perang Yarmuk pada masa khilafah Umar bin Khatab yang berjumlah 4.000 pasukan muslim melawan 400.000 pasukan kafir.

Ketiga, kisah Umair bin Himmam seorang sahabat yang sedang duduk-duduk sambil makan kurma kemudian langsung bangkit ketika mendengar seruan jihad bahwa "Songsong lah surga" Dan sekita itu pula beliau syahid dan menemukan surga yang luasnya antara langit dan bumi.

Masih banyak kisah-kisah para sahabat yang lain dalam berjuang dalam menegakkan agama dan negara tercintanya, salah satunya lagi dengan ditemukannya makam Abu Ayub Al-Anshori di konstantinopel ini merupakan kecintaannya kepada Islam dan ingin mengamalkan hadist nabi :

لتفتحن القستنطنية فلنعم الامير اميرها ولنعم الجيش جيشها

 

Adapun kita saat ini sebagai tenaga pendidik/murabbi, bagaimana bisa menjadikan diri kita pahlawan dan mencetak para pahlwan di massanya. Ada 3 syarat yang perlu kita penuhi :

- Al-quran dan As sunah yang di ajarkan

- Taat kepada Allah Swt dan RasulNya

- Memberikan senjata yang paling ampuh dengan Qiamul Lail

 

Di dunia pendidikan jangan lepas dari 3T (Tilawah, Tazkiyah, Taklim) sesuai surat al Jumuah ayat 2.

 

Semoga kita semuanya bisa meneladani kebaikan para pahlawan dan menjadi pahlawan dengan ilmu dan kemampuan kita serta bisa mencetak para pahlawan di masa yang akan datang.

 

Jangan lupa : www.prs.almultazam.sch.id

 

#di dunia kita bersama, di akhirat Jannah Firdaus kita bersama insya Alloh


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Welcome To Campus Merdeka

Nama                  : Muhammad Faiz Amali NIM                    : 21086030046 Mata Kuliah    : Tafsir dan Hadis Tarbawi Pengampu           : Dr. Faqihuddin Abdul Kodir, M.A   Welcome To Campus Merdeka             Selama ini pada dasarnya sebuah kampus sendiri menerapkan sistem pembelajaran dengan SKS yang hampir keseluruhan mengharuskan adanya kegiatan belajar didalam kelas. Ini menunjukkan kurangnya kemerdekaan belajar yang harus dijalankan oleh setiap mahasiswa dalam melakukan pembelajarannya.   Apa itu Merdeka belajar?                       Merdeka belajar adalah memberi kebebasan dan otonomi kepada  lembaga pendiikan, dan merdeka  dari birokratisasi, dosen dibebaskan dari birokrasi vang berbelit sert...