Langsung ke konten utama

Konsep Pendidikan Modern dalam Perspektif Al-Qur ’ an

 


Nama                    : Umi Azizaturrosyidah

Prodi                     : PAI-C

NIM                       : 21086030051

Mata Kuiah          : Tafsir dan Hadits Tarbawi

Konsep Pendidikan Modern dalam Perspektif Al-Qur ’ an

Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Salah satunya sebagai media yang berfungsi menjadikan manusia lebih baik dari sebelumnya. Peran penting lainnya adalah untuk memanusiakan manusia. Akan tetapi, pada kenyataan sebagian orang hanya memahami secara garis besar hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan. Beberapa hanya mengetahui pendidikan sebagai sarana belajar, terutama sarana belajar dalam bidang akademis.

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan secara terminologi, pendidikan dapat diartikan sebagai pembinaan, pembentukan, pengarahan, pencerdasan dan pelatihan yang ditujukan kepada semua anak didik secara formal maupun nonformal dalam rangka menuju pendewasaan.

Pendidikan dalam masyarakat pada umumnya memiliki dua peran pokok yaitu menyampaikan pengetahuan kepada generasi ke generasi berikutnya dan memberikan bekal kepada manusia dengan keahlian yang dapat untuk menganalisa, mendiagnosa, dan juga kemampuan bertanya. Pendidikan Modern adalah cara-cara belajar yang sesuai dengan tuntutan era kekinian, untuk dapat dipersiapkan anak didik pada masanya. Berkaitan dengan pengertian pendidikan modern, dikaitkan dengan tujuan pendidikan. Pendidikan modern berlaku bagi hidup untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan, memelihara dan mempertahankan tujuan pendidikan yang telah dicapai. Dasar Pendidikan Islam Dasar atau landasan pendidikan Islam tidak dapat dipisahkan dari sumber ajaran Islam itu sendiri, yakni Alquran dan Al-Hadits.

Dasar Pendidikan Islam dalam Alquran Al-Qur'an diturunkan Allah SWT dalam bahasa Arab Quraisy sesuai dengan dialek-dialek bangsa Arab sebagai bahasa yang paling fasih. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an surat Ash- Shu’ara/26: 192-195, yang artinya. “Dan sesungguhnya al-Qur'an itu benar-benar diturunkan oleh Allah semesta alam, dia dibawa turun oleh Ruh Al- Amin ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.”

Ayat tersebut memberi pengertian bahwa Alquran diturunkan Allah dalam bahasa Arab, teristimewa di dalamnya bahasa Arab Quraisy. Bangsa Arab yang hidup pada masa awal turunnya Al-Qur'an, memahami lafazh-lafazh Al-Qur'an dan susunan-susunannya sesuai dengan kemampuan mereka tentang hal itu. Meskipun bangsa Arab paham terhadap Al-Qur'an, karena diturunkan dengan bahasa mereka sendiri, tetapi tingkat pemahaman mereka berbeda-beda sejalan dengan berbedanya kecerdasan, lama bergaul dengan Rasulullah ditambah dengan kesungguhan atau tidaknya mereka dalam memahami Al-Qur'an. Meskipun demikian, secara umum dapat dikemukakan di sini bahwa pada masa Rasulullah SAW. masih hidup tidak ada kesulitan berarti yang dialami oleh para sahabat. Alquran merupakan firman Allah yang disampaikan melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad, yang di dalamnya terkandung ajaran pokok yang di lembagakan untuk seluruh aktivitas hidup dan kehidupan. Alquran merupakan sumber hukum yang pertama, sedangkan yang dimaksud dengan Al-Hadits ialah perkataan, perbuatan dan ketetapan Rasulullah juga sebagai sumber hukum yang kedua. Alquran sebagai sumber ajaran Islam, berisi petunjuk bagi manusia menuju ke arah jalan yang diridoi Allah. Maka Alquran telah mencakup berbagai masalah baik yang menyangkut ibadah ritual atau ibadah sosial yang berisi kemasyarakatan, termasuk ini di dalamnya tentang pendidikan banyak mendapat tuntunan yang jelas di dalam Alquran. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Shad/38: 29

Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. Jadi orang Islam meletakkan Alquran dan Hadits menjadi dasar ilmu pendidikan Islam, karena kedua sumber tersebut dijamin kebenarannya. Dasar Pendidikan Islam dalam Hadis Rasullah saw. mengatakan bahwa beliau adalah guru didik.

Di samping itu sebagaimana Rasullah sendiri kepada orang kafir- kafir yang tertawan akibat perang Badar, apabila ia ingin bebas supaya terlebih dahulu mereka mau mengajarkan 10 orang Islam. Sikap Rasul seperti tersebut di atas merupakan fakta bahwa Islam sangat mementingkan adanya pendidikan dan pengajaran. Rasullah SAW. bersabda: “Barang siapa yang menyembunyikan ilmunya maka Tuhan akan mengekangnya dengan kekang berapi” (HR. Ibnu Majah).

Mengingat ilmu ini tidak hanya menekankan pada segi teoritis saja, tetapi juga praktis. Ilmu Pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh baik teoritis maupun praktis, sehingga ia benar-benar mampu memainkan peranannya dengan tepat dalam hidup dan kehidupan. Tujuan Pendidikan Islam Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepada-Nya, dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat.

Seperti firman Allah dalam surat adh-Dhariyat/51: 56 yang artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”. Ibadah itu tidak terbatas pada menunaikan salat, puasa pada bulan Ramadhan, mengeluarkan zakat, ibadah haji, serta mengucapkan syahadat. Tetapi sebenarnya ibadah itu mencakup semua amal, pikiran, dan perasaan yang dihadapkan (atau disadarkan) kepada Allah. Aspek ibadah merupakan kewajiban orang Islam untuk mempelajarinya agar ia dapat mengamalkannya dengan cara yang benar. Ibadah ialah jalan hidup yang mencakup seluruh aspek kehidupan serta segala yang dilakukan manusia berupa perkataan, perbuatan, perasaan, pemikiran yang disangkutkan dengan Allah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Welcome To Campus Merdeka

Nama                  : Muhammad Faiz Amali NIM                    : 21086030046 Mata Kuliah    : Tafsir dan Hadis Tarbawi Pengampu           : Dr. Faqihuddin Abdul Kodir, M.A   Welcome To Campus Merdeka             Selama ini pada dasarnya sebuah kampus sendiri menerapkan sistem pembelajaran dengan SKS yang hampir keseluruhan mengharuskan adanya kegiatan belajar didalam kelas. Ini menunjukkan kurangnya kemerdekaan belajar yang harus dijalankan oleh setiap mahasiswa dalam melakukan pembelajarannya.   Apa itu Merdeka belajar?                       Merdeka belajar adalah memberi kebebasan dan otonomi kepada  lembaga pendiikan, dan merdeka  dari birokratisasi, dosen dibebaskan dari birokrasi vang berbelit sert...