Nama
: Muhammad Faiz Amali
NIM
: 21086030046
Mata
Kuliah : Tafsir dan Hadis Tarbawi
Pengampu
: Dr. H. Faqiuddin Abdul Kadir, M.A
Anjuran Agama Islam untuk Berbuat
Baik kepada Hewan
Ajaran
kasih sayang dalam Islam sangat sempurna dan menakjubkan. Islam mengajarkan
kasih sayang tidak saja kepada sesama manusia. Kepada hewan sekalipun Islam
memerintahkan untuk menyayanginya.
Suatu
ketika, Rasulullah SAW melihat seekor burung yang terpisah dari induknya. Maka,
sertamerta beliau menegur dan bersabda, "Siapa gerangan yang telah
menyakiti perasaan burung ini karena anaknya? Kembalikanlah kepadanya
anak-anaknya." (Riwayat Abu Daud dengan sanad sahih). Menyakiti binatang tak bisa dianggap sepele.
Terdapat beberapa hadis yang mengungkap ancaman dan kecaman kepada yang
melakukannya.
Nabi
SAW pernah memberitakan seorang yang rajin beribadah masuk neraka karena
menyakiti binatang. Dalam hadis lain beliau juga melaknat siapa saja yang
menjadikan hewan sebagai sasaran dalam memanah atau menembak.
Semua
petuah Nabawi ini menegaskan, kasih sayang seorang Muslim hendaknya menjangkau
seluruh makhluk, termasuk hewan ternak. Apalagi, dalam Islam terdapat beberapa
ritual atau perintah yang mengharuskan kita berinteraksi dengan hewan.
Sebut
saja, misalnya, akikah, kurban, dan lainnya. Dalam menjalankan ibadah-ibadah
tersebut, syariat tidak saja menuntut terwujudnya ibadah. Islam juga sangat
memperhatikan proses dalam mewujudkan suatu perintah. Proses pelaksanaan setiap
perintah telah ditata dengan sangat indahnya.
Dalam
urusan penyembelihan, misalnya, Rasulullah sangat rinci mengaturnya.
Rasululullah bersada, "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan ihsan (berbuat
baik) atas segala sesuatu, maka apabila kalian membunuh hendaklah berlaku ihsan
di dalam pembunuhan, dan apabila kalian menyembelih hendaklah berlaku baik di
dalam penyembelihan, dan hendaklah salah seorang kamu menyenangkan
sembelihannya, dan hendaklah ia mempertajam mata pisaunya." (HR Muslim).
Allah
memang telah menundukkan hewan ternak untuk kemaslahatan manusia. Namun, dalam
memanfaatkannya manusia tidak bebas tanpa aturan. Ada aturan dan adab yang
menyertai setiap bentuk pemanfaatan yang dilakukan manusia.
Mempraktikkan
adab dan aturan ini adalah bagian dari ihsan. Dalam hal balasan, Allah SWT
telah menyiapkan ganjaran yang sangat menggiurkan. Seorang bisa dapat ampunan
karena perbuatan baiknya pada hewan.
Dalam hadis Rasulullah pernah menceritakan, "Seorang wanita pezina
telah mendapatkan ampunan. Dia melewati seekor anjing yang menjulurkan lidahnya
di pinggir sumur.
Anjing
ini hampir saja mati kehausan, (melihat ini) si wanita pelacur itu melepas
sepatunya lalu mengikatnya dengan penutup kepalanya lalu dia mengambilkan air
untuk anjing tersebut. Dengan sebab perbuatannya itu dia mendapatkan ampunan
dari Allâh Azza wa Jalla." (HR Muslim).
Hadis
di atas mengingatkan kita tentang betapa luasnya rahmat Allah SWT kepada
manusia. Allah SWT berkuasa melipatgandakan perbuatan baik hamba- Nya. Amalan
yang kelihatan sederhana dibalas dengan ganjaran yang sangat istimewa.
Berbuat
baik kepada anjing sekalipun, Allah menyiapkan ganjaran yang sangat besar.
Bagaimana jika berbuat baik itu tertuju kepada hewan selain anjing atau kepada
manusia. Selama keikhlasan menyertai tentu balasan kebaikan seperti itu pasti
jauh lebih dahsyat. Semoga kita mampu memanfaatkan peluang ini.
Komentar
Posting Komentar